Senin, 11 Januari 2016

Kuasa Ilahi

Mungkin kau tak tahu dimana rizkimu...
Tapi rizkimu tahu dimana dirimu...
Dari lautan biru, bumi dan gunung...
Allah memerintahkannya menujumu...
Allah menjamin rizkimu, sejak 4 bulan 10 hari kau dalam kandungan ibumu...

Amatlah keliru bila bertawakkal rizki, dimaknai dari hasil bekerja...
Karena bekerja adalah ibadah... sedang rizki itu urusanNya...

Melalaikan kebenaran, melalaikan kewajiban agama, melalaikan dakwah,
demi mengkhawatirkan apa yang dijaminNya...
Adalah kekeliruan berganda...

Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji...
Yang mungkin esok akan ditinggal mati...
Mereka lupa bahwa hakekat rizki bukan apa yang tertulis dalam angka...
Tapi apa yang telah dinikmatinya...

Rizki tak selalu terletak pada pekerjaan kita...
Allah menaruh sekehendakNya...

Diulang bolak balik 7x shafa dan marwa...
Tapi zamzam justru muncul dari kaki bayi Ismail...
Ikhtiyar itu perbuatan...
Rizki itu kejutan...

Dan jangan lupa...
Tiap hakekat rizki akan ditanya...
"Darimana dan untuk apa"...
Karena rizki adalah "hak pakai"...
Halalnya dihisab...
Haramnya diadzab...

Maka, jangan kau iri pada rizki orang lain...
Bila kau iri pada rizkinya, kau juga harus iri pada takdir matinya...
Karena Allah membagi rizki, jodoh dan usia ummatnya...
Tanpa bisa tertukar satu dan lainnya...
Jadi yakinlah semua adalah atas kehendakNya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar