Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh
rahimahullah (wafat 187 H) pernah berkata kepada seseorang: “Berapa usiamu?”
Orang itu menjawab: “60 tahun.” Al-Fudhail berkata: “Berarti sejak 60 tahun engkau
berjalan menuju Tuhanmu dan hampir-hampir engkau akan sampai pada-Nya”.
Mendengar hal itu, orang tersebut berkata: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا
إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Al-Fudhail berkata lagi:
أَتَعْرِفُ تَفْسِيرَهُ؟، تَقُولُ أَنَا لِلَّهِ عَبْدٌ وَإِلَيْهِ
رَاجِعٌ، فَمَنْ عَلِمَ أَنَّهُ لِلَّهِ عَبْدٌ، وَأَنَّهُ إِلَيْهِ رَاجِعٌ،
فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مَوْقُوفٌ، وَمَنْ عَلِمَ أَنَّهُ مَوْقُوفٌ، فَلْيَعْلَمْ
أَنَّهُ مَسْئُولٌ، وَمَنْ عَلِمَ أَنَّهُ مَسْئُولٌ، فَلْيُعِدَّ لِلسُّؤَالِ
جَوَابًا
“Tahukah
engkau tafsir dari kalimat yang engkau ucapkan? (tafsirnya adalah) engkau
katakan: bahwa aku adalah hamba milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Maka
barang siapa yang mengetahui bahwa dia adalah hambanya Allah dan dia akan
kembali kepada-Nya, hendaklah ia mengetahui bahwa ia akan dibangkitkan di
hadapan Allah kelak. Dan siapa yang tahu bahwa ia akan dibangkitkan, maka
hendaklah ia mengetahui bahwa ia akan ditanya, dan siapa yang tahu ia akan
ditanya maka hendaklah ia mempersiapkan jawaban.”
Orang itu bertanya: “Lalu
apa jalan keluarnya?” Al-Fudhail
menjawab: “Mudah.” “Apa itu?” tanya laki-laki tersebut. Al-Fudhail berkata:
تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى، فَإِنَّكَ إِنْ أَسَأْتَ
فِيمَا بَقِيَ، أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَبِمَا بَقِيَ
“Engkau
berbuat baik pada umurmu yang tersisa, niscaya akan diampuni bagimu apa yang
telah lewat, karena bila engkau berbuat jelek dengan umurmu yang tersisa engkau
akan disiksa karena kejelekan yang telah lalu dan yang akan engkau perbuat
dalam sisa umurmu.” (Jâmi`ul
Ulum wal Hikam, 2/383, Mu’assasah ar
Risalah, Maktabah Syâmilah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar